Tuesday, June 22, 2010

puisi lara




menyelami hati nurani lara nur
mencari 'nur'mu didalam kegelapan
tatkala
engkau mengimbau kenangan
tentang sebuah sungai
dan sebatang pohon rendang yang
daunnya sudah tidak sehijau dulu - katamu
memang,
demi waktu yang berputar
bagaimana pantasapun kita berlari
kita tetap ditinggalkan,
tidak usah lagi mengimbau kenangan
kerana kita adalah sebahagian dari itu
yang ditinggalkan dan dilupakan
binalah impian dan harapan
walau dalam angan-angan
ianya akan lebih bermakna
bagaikan hujan
yang membasahi seluruh tubuh






6 comments:

  1. untuk lara?
    kenangan tak terlupakan...walau hanyut beribu tahun masih berbalam di pandangan jiwa...dalam kejauhan...masih mengharap kenangan kan pulang

    ReplyDelete
  2. kenangan yang makin menjauh..biarkan ia hilang dibawa arus kemuara.hari ini jadilah kenagan yang indah untuk esoknya....lara nur akan berubah menjadi suka_nur

    ReplyDelete
  3. Ya, mmg untuk lara...

    ReplyDelete
  4. sekalipun
    airmata semakin mendidih
    tangan-tangan tidak mampu
    mengesat luka-luka kenangan

    padaku
    pintu mata
    maseh boleh mengeluarkan
    kuntum-kuntum senyuman
    seperti malam beraleh siang
    rohani meninggalkan jasmani

    duhai lara nur
    kehendak putaran alam
    membekalkan kenangan
    wajah-wajah sorga neraka
    untok kita sebagai laluan

    ReplyDelete
  5. terima kasih semua...
    terutama untuk abang azam...
    terharu nya ada yang masih menghargai walau pun tak pernah bersua..

    ReplyDelete
  6. skrg semua suka lara...hehe..bh pun suka juga, hahaha Dan mmg puisi ni utk lara..tp bh tk yah lah nk menyibuk kat sini..ni tmpt nk jiwang2 je

    ReplyDelete